RUANG PUBLIK

Anda mempunyai ide segar? manfaat media promo ini untuk menginformasikannya. Siapa tahu bermanfaat bagi yang lain. Karya kreatifitas anda yang lain juga kami persilahkan di tampilkan di media ini. KIRIM MATERI IKLAN/IDE ANDA KE jaluriklan76@gmail.com. ATAU HUBUNGI PENGELOLA LANGSUNG KE 0274 7440806. Terima kasih, kami bangga maju bersama anda.

Kamis, 22 April 2010

BELANJA IKLAN RADIO

Selasa, 13/04/2010 12:35 WIB
Belanja Iklan Radio di Indonesia Masih Terbanting Televisi
Tya Eka Yulianti - detikBandung

Bandung - Belanja iklan media di Indonesia tahun 2009 berdasarkan data AC Nielsen mencapai Rp 48,5 triliun. Ironisnya, belanja iklan radio hanya sekitar 1,2 persennya saja atau sekitar Rp 630 miliar.

Pengiklan yang lebih tertarik beriklan di media televisi dinilai menjadi salah satu faktor rendahnya angka belanja iklan radio.

"Tidak bisa dipungkiri, beriklan di tv lebih eye catching daripada di radio. Hal itu yang membuat belanja iklan di radio kecil, mereka ingin yang pasti-pasti," ujar Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Departemen Perekonomian Bidang Perekonomian Eddy Satriya, saat ditemui disela-sela Seminar Nasional Inovasi Teknologi dan Bisnis Radio 2.0 di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha Bandung, Selasa (13/4/2010).

Padahal, menurut Eddy, radio memiliki potensi besar memperoleh pendapatan lebih banyak dengan menggarap program siaran. "Program radio harus digarap lebih kreatif dan menghadirkan inovasi, karena potensinya besar," tambahnya.

Bentuk kreasi dan inovasi yang menarik menurut Eddy akan membuat pengiklan melirik kembali beriklan di radio. Radio juga harus jeli menangkat isu-isu yang berkembang dimasyarakat sebagai salah satu daya tarik.

"Coba ada radio yang membuat drama berseri tentang kasus Gayus, pasti itu akan menarik. Pengelola radio harus bisa jeli menangkap isu yang berkembang," papar Eddy.

Selain itu untuk menarik pengiklan, industri radio juga harus mau mengikuti perkembangan TIK yang ada, misalnya dengan membuat radio streaming. "Penyesuaian TIK juga perlu dilakukan agar tidak ketinggalan jaman. Tapi memang prosesnya bertahap," jelasnya.

Peluang peningkatan belanja media radio dikatakan Eddy, saat ini berpeluang besar karena adanya kecenderungan masyarakat mulai jenuh dengan televisi. "Kalau penggarapan program dan teknologi dikombinasikan, belanja radio pasti akan meningkat, bahkan saya optimis meningkat hingga 15 persen," tutupnya.(tya/dip)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UNTUK ANDA YANG BERMINAT BERGAGUNG DALAM BISNIS INI SILAHKAN BERKOORDINASI LANGSUNG DENGAN MANAGEMENT KAMI.